Tuesday, October 19, 2010

Catatan kecil di 2008…

Seorang teman Pakistan bekerja di Indonesia…
Empat pekan pertama dia tidak berani ke luar dari apartemen-nya karena takut dan belum kenal negeri ini.
Akhir pekan ke-lima, dia sudah mulai berani belanja di salah satu swalayan besar dekat apartemennya. Itupun setelah dia memberanikan diri, tanya sana-sini, browsing sana-sini buka website tentang negeri ini… dll
Akhir pekan ke-enam….
Dia sudah berani jalan-jalan di pasar tradisional… beli buah-buahan, beli sayuran dll… tentu dengan bahasa isyarat. Hehehe... bayar pakai uang pecahan 50.000,- trus tunggu kembalian dari si penjual.

Akhir pekan ke-tujuh dan seterusnya….

Belanja di pasar tradisional paka acara nawar…

Berikut komentarnya:
“Indonesia aadalah negara yang sangat indah, subur dan kaya. Banyak hasil bumi berupa buah-buahan. Ada rambután, pepaya, semangka dan banyak sekali daun-daunan segar di pasar yang dimakan sebagai salad (lalapan) yang bahkan belum pernah saya lihat sebelumnya”. Semangat sekali kawan kita ini bercerita.


“Sayangnya saya juga melihat banyak sekali buah-buahan import di supermarket, dan sepertinya, buah-buahan lokal kurang dapat bersaing di sana, padahal buah lokal tidak kalah rasanya dengan buah-buahan import, ya kan?”. Seolah mencari pembenaran dia melanjutkan .

“Tetapi…. Seperti semua negara berkembang di asia… negara kamu dan negara saya sangat kental dengan kasus korupsi. Hampir di semua sektor, bayangkan jika pemerintah kamu membina para petani sehingga buah-buahan tropis dari Indonesia bisa diekspor… niscaya Indonesia ini akan lebih maju”

Saya hanya tersenyum mendengar komentarnya. Memang itulah kenyataannya.

“Tetapi….” Dia menambahkan.”di negara saya, isu kemanan juga menjadi hal yang paling utama, orang-orang tidak bisa berjalan-jalan secara bebas di jalanan seperti di sini. Di negara saya, beberapa tempat memberlakukan jam malam. Kamu tahu kan kalau Pakistan itu berbatasan dengan Afghanistan?” aku menggangguk mengiyakan.”Di Indonesia ini semua tempat terasa aman”. Lanjutnya

“Kamu harus bersyukur bisa tinggal di negeri yang indah dan aman ini” pungkasnya.

Kalau dipikir-pikir…. Betul juga dia. Teringat lagu KOESPLUS “….orang bilang tanah kita tanah surga, tonggak kayu dan batu jadi tanaman…….. bukan lautan hanya kolam susu…”

Terima kasih ya Allah, alhamdulillah… engaku takdirkan aku untuk hidup di negeri ini. Negeri yang subur makmur aman tenteram…

3 comments:

Andromeda said...

Walau hanya sedikit pengalaman menjelajahi negeri orang laen plus cerita dari salah satu sahabat yang begitu kangen untuk kembali ke Indonesia dan meski negara kita termasuk salah satu negara yang punya banyak cerita korupsi, hidup di Indonesia dengan berbagai ragam makanan dan cabe (sengsara banget ga ketemu sambel selama travelling), kebiasaan berkunjung pada hari raya, cuaca nya yang klo dingin ato panas ga pake kalimat ekstrim, dan laen laen laen laen merupakan satu keberuntungan yang perlu disyukurin ^___^

Anonymous said...

kata orang hujan air di negeri sendiri lebih nikmat daripada hujan emas di negeri orang, soalnya sakit bo hehehe...

iin said...

betul jg sih .. betapa beruntungnya kita tinggal di Indonesia.